Mengkonsumsi Makanan Pedas Dapat Memperpanjang Umur?



Kuliner berupa  makanan pedas menjadi favorit bagi lidah banyak orang Indonesia, terutama orang Sumatera yang suka makan pedas-pedas, demikian juga beberapa daerah lainnya di tanah air.

Dimana tidak jarang orang-orang melengkapi menu makanan mereka dengan sambal atau cabai, yang bahkan ini berlangsung dalam setiap harinya.

Dan yang cukup menarik, ada yang mengatakan bahwa kebiasaan mengkonsumsi makanan pedas ini ada manfaatnya bagi kesehatan tubuh

Makanan pedas

Untuk itu, bagi Kamu yang suka mengkonsumsi makanan pedas, maka ada sebuah kabar bagus yang dijelaskan oleh para peneliti, yaitu orang-orang yang ahli dalam kesehatan dan gizi makanan, bahwa orang yang rajin mengkonsumsi makanan pedas dapat berumur panjang.

Mengkonsumsi makanan pedas memiliki manfaat untuk memperpanjang umur?


Pada sebuah penelitian, orang-orang yang makan makanan pedas sekitar lima kali dalam seminggu, sudah dapat membuat umurnya cenderung bertambah sekitar 11-15 persen, dibandingkan dengan orang-orang yang makan makanan pedas (maksimal) hanya sekali selama seminggu.

Sementara orang-orang yang makan makanan pedas dua kali dalam seminggu, akan cenderung bertambah usianya hingga 10 persen, info penelitian ini diterbitkan di dalam jurnal medis BMJ.

Dari laman Today.com, melaporkan sebuah studi pada 2015 yang melibatkan lebih dari setengah juta orang Cina.

Menemukan hasil penelitian bahwa orang yang mengkonsumsi makanan pedas enam kali seminggu mengurangi risiko kematian sebesar 14 persen Studi ini dilakukan selama beberapa tahun.

Mengkonsumsi makanan yang pedas  hanya dua hari dalam seminggu menurunkan risiko sebesar 10 persen, dibandingkan dengan orang yang makan tingkat pedasnya yang lebih ringan.

Dan seperti info yang didapat dari Gulf News, bahwa para ilmuwan sudah lama mengetahui pada kandungan yang ada di dalam rempah-rempah, memiliki manfaat kesehatan yang sangat bagus. Khususnya capsaicin yang merupakan sebuah zat yang memberikan rasa pedas pada cabai.

Kandungan capsaicin, dinilai oleh peneliti sudah terbukti dapat mengatasi peradangan, tekanan darah tinggi, obesitas dan bahkan kanker.

Para ahli menduga bahwa adanya sifat anti-bakteri pada rempah-rempah sehingga memiliki manfaat besar dalam meningkatkan kesehatan tubuh, yang itu dengan memengaruhi mikroba di dalam usus. Pada cabai mengandung zat pedas yang dapat bermanfaat untuk mengatasi beberapa penyakit.

Walaupun terbukti telah punya banyak manfaat, tetapi para peneliti menekankan bahwa pihaknya belum bisa menunjukan hubungan sebab-akibat antara makan yang pedas dan panjang umur.

Tetapi para peneliti juga mengatakan bahwa hasil penelitian tersebut bisa digunakan untuk membantu para ilmuwan dalam menyusun makanan yang sehat, serta di dalam pembuatan suplemen herbal untuk kesehatan tubuh.

Manfaat lainnya dari makanan pedas


1. Menyehatkan jantung

Penelitian menunjukkan bahwa orang yang rutin memakan makanan pedas (tetapi tidak berlebihan) memiliki masalah serangan jantung dan stroke yang lebih kecil.

Hal itu karena kandungan di dalam cabai mampu mengurangi efek merusak dari kolesterol jahat (LDL). Kandungan capsaicin di dala cabai memiliki efek anti-inflamasi. Dimana inflamasi adalah penyebab meningkatnya risiko penyakit jantung.

Menurut Today.com, kandungan vitamin A dan C di dalam cabai dapat memperkuat dinding otot jantung, dan panas dari lada ataupun cabai akan meningkatkan aliran darah ke seluruh tubuh. Sehingga secara umum mampu memperbaiki sistem kardiovaskular.

2. Mencegah kanker

Menurut American Association for Cancer Research, kandingan capsaicin berfungsi membunuh sel kanker dan leukemik. Rempah-rempah tertentu seperti kunyit yang biasanya terdapat di dalam bubuk kari dan mustard, mampu memperlambat penyebaran kanker dan menghambat pertumbuhan tumor. Jika melakukan kombinasi kunyit dengan lada hitam maka memberikan manfaat yang berlipat ganda.

Menurut dailymail.co.uk, bahwa makanan pedas terkait dengan resiko kematian yang lebih kecil akibat kanker dan pernapasan. Yang kandungan capsaicin dalam cabai memiliki sifat anti-obesitas, antioksidan, anti-inflamasi dan sifat melawan kanker.

Sehingga para ahli menyatakan bahwa orang yang melakukan makan makanan pedas (hampir setiap hari) memiliki risiko lebih rendah terkena kematian dini.

Para ilmuwan, yang melakukan penelitian menemukan bahwa makanan pedas memiliki keterkaitan dengan menurunnya resiko kanker, penyakit jantung dan masalah pernapasan.

Sebuah studi yang melihatkan hampir 500.000 orang paruh baya, menemukan hasil penelitian bahwa mereka yang makan makanan pedas setiap satu atau dua hari, memiliki resiko kematian yang lebih rendah dibandingkan mereka yang jarang makan makanan pedas.

Pada penelitian yang diterbitkan di British Medical Journal, didasarkan pada studi yang melibatkan 487.000 orang China, masing-masing berusia antara usia 30 dan 79.

Setiap peserta ditanya tentang kebiasaan kesehatan dan makan umum mereka, kemudian diteliti dan diamati para peneliti, dari Universitas Oxford, Harvard School of Public Health di AS dan Chinese Academy of Medical Sciences

Menemukan bahwa orang yang makan makanan pedas setiap satu atau dua hari memiliki 14 persen lebih kecil resiko meninggal dini dibandingkan mereka yang makan makanan pedas hanya seminggu sekali.

Profesor Kevin McConway menjelaskan bahwa hubungan antara makan makanan pedas dan tingkat kematian yang lebih rendah, hanya pada orang yang tidak minum alkohol sama sekali.

3. Menurunkan berat badan

Makanan pedas dapat meningkatkan metabolisme yang hasilnya berupa penurunan berat badan. Penelitian menunjukkan bahwa senyawa utama dalam cabai yaitu capsaicin memiliki efek termogenik, serta membantu tubuh untuk membakar lebih banyak kalori.

Menurut livestrong.com, capsaicin membantu penurunan berat badan, memiliki sifat penghilang rasa sakit, sebagai pengobatan untuk osteoarthritis, nyeri saraf dan nyeri pinggang. Hal ini mungkin tidak berlaku bagi semua orang.

Makanan yang disertai dengan cabai membantu Kamu untuk menurunkan beberapa pon berat badan, serta memiliki efek untuk membatasi nafsu makan agar tidak berlbihan.

Rempah-rempah juga membantu untuk merasa cepat kenyang. Sebuah studi klinis yang dipublikasikan pada tahun 2014 dalam Appetite, meneliti efek dari suplementasi diet dengan capsaicin (makanan pedas) pada orang-orang.

Hasil penelitinya bahwa rempah-rempah memiliki efek peningkatan rasa kenyang yang lebih lama, dan menghindari seseorang untuk makan berlebihan.

Selain menurunkan nafsu makan (agar tidak konsumsi makan berlebihan), makanan pedas membantu meningkatkan pembakaran kalori. Hal ini menurut Chemical Senses review, makanan pedas dapat meningkatkan jumlah energi.

Sebuah studi tahun 2008 yang diterbitkan di The American Journal of Clinical Nutrition, meneliti efek dari capsaicin pada pembakaran kalori, pengeluaran energi dan lemak pada orang-orang yang kelebihan berat badan (obesitas).

Hasilnya, mungkin makanan pedas tidak membakar banyak kalori bagi orang yang kelebihan berat badan, akan tetapi mampu untuk membakar lemak yang banyak dan efektif.

Sementara, penelitian menemukan bahwa rempah-rempah tidak memiliki banyak efek untuk mempromosikan pengeluaran energi tubuh, tetapi berkhasiat untuk membakar lemak berlebihan di perut.

4. Memperbaiki fungsi pencernaan

Kandungan di dalam cabai bermanfaat untuk pencernaan, yaitu meningkatkan sirkulasi darah di perut, meningkatkan lapisan mukus dan membantu membunuh bakteri H.pylori penyebab sakit maag.

Menurut healthline.com, rempah-rempah memiliki banyak manfaat kesehatan. Berdasarkan penelitian, cabai, jahe, dan rempah-rempah lainnya berkhasiat untuk mengurangi peradangan dan mengobati infeksi lambung.

Capsaicin, senyawa kimia yang terkandung di dalam cabai dan paprika telah terbukti dapat menghambat bakteri H. pylori, penyebab paling umum dari ulkus.

Banyak orang mempertimbangkan bumbu kunyit, untuk resep hidangan pedas, seperti kari. Konstituen aktif dari kunyit, kurkumin, telah terbukti mampu mengobati sindrom iritasi usus dan ketidaknyamanan pada pencernaan secara umum dan mengobati kanker kolorektal.

Hal yang perlu selalu diingat, jangan berlebihan dalam mengkonsumsi makanan pedas, karena malah  dapat mengiritasi dan menginfeksi saluran kemih, selain itu membuat hidung dan mata akan mengeluarkan cairan.

5. Menghilangkan Gejala Flu

Capsaicin membantu meningkatkan pengeluaran keringat dan juga menghilangkan gejala flu yang mengganggu. Makanan pedas bekejra untuk membantu membuka jalan napas, mengurangi resiko dan gejala sinusitis, dll.

Menurut Livestrong.com, Virus influenza mengakibatkan timbulnya penyakit flu, umumnya berbagai jenis flu memiliki gejala yang sama, yang berbeda adalah tingkat keparahan penyakit. Gejalanya seperti demam, batuk, nyeri tubuh, sakit kepala, sakit tenggorokan dan mudah lelah.

Beberapa orang percaya bahwa makanan pedas dapat membantu meringankan gejala flu. Seperti cabai rawit yang sering ditambahkan dalam bahan membuat makanan. Cabai rawit selama berabad-abad dipercaya sebagai pereda nyeri, membantu sirkulasi dan masalah pencernaan, dan mengatasi masalah nafsu makan yang buruk.

Walaupun belum ada penelitian yang mengaitkan langsung cabai rawit dan gejala flu, tetapi beberapa penelitian telah menemukan bahwa semprotan hidung yang mengandung capsaicin mampu mengurangi gejala hidung mampet.

Lobak adalah tanaman pedas yang memiliki sejumlah manfaat kesehatan, termasuk sifat antibiotik. Jus yang dibuat dari akar lobak mampu mengobati ketidaknyamanan sinus yang terjadi karena flu.

Lobak

Obat tradisional merekomendasikan bagi penderita sinus yang mampet, dengan ramuan 1,5 sendok teh lobak parut. Selain itu lobak bisa ditambahkan ke makanan untuk menambah rasa dan mengatasi hidung yang mampet.

Bawang putih mengandung antioksidan dan melindungi tubuh dari kerusakan radikal bebas. Bumbu pedas bersifat sebagai dekongestan. Walau tidak ada penelitian yang mengaitkan hubungan bawang putih dan flu secara langsung, tapi bawang putih berperan membantu mencegah flu biasa.

Sebuah studi tahun 2001 yang diterbitkan dalam "Advances in Therapy" menemukan bahwa orang yang menkonsumsi suplemen bawang putih memiliki resiko pilek yang lebih rendah. Dan memiliki proses pemulihan yang lebih cepat.

6. Melancarkan pernapasan. Makanan pedas memiliki sifat espektoran dan membantu penderita asma, bronkitis kronik, sinusitis, dan penyakit pernapasan lainnya agar dapat bernapas dengan lebih baik dan lancar.

7. Pereda demam tinggi. Daun pohon cabe digunakan masyarakat di pedasaan untuk menurunkan demam. Caranya, siapkan segenggam daun cabai rawit, kemudian ditumbuk hingga bentuknya halus. Lalu tambahkan 1 sendok minyak selada, campurkan bahan-bahan tersebut hingga.

Terakhir tempelkan ramuan pada ubun-ubun (bisa juga dibalurkan pada seluruh tubuh). Disarankan untuk memberikan selimut yang tebal, agar badan mengeluarkan keringat, yang membuat panas badan menurun dengan cepat.

8. Mencegah parkinson. Sebuah penelitian yang dipublikasikan di jurnal Annals of Neurology, menemukan bahwa mengonsumsi lada dua kali seminggu sudah bisa membantu menurunkan risiko penyakit Parkinson hingga 35%.

9. Kandungan antioksidan di dalam makanan pedas mampu mengatasi masalah ketidaksuburan (infertilitas.

10. Ekstrak cabai rawit berkhasiat untuk menghambat terhadap pertumbuhan jamur Candida Albicans, yaitu jamur yang menjangkiti permukaan kulit.

11. Mengobati atau mengurangi rasa sakit akibat masalah perut kembung.

12. Cabe menghasilkan vitamin C yang lebih banyak dibandingkan buah jeruk, dan provitamin A yang lebih banyak dibandingkan wortel.

Boleh Konsumsi makanan pedas, tapi jangan berlebihan


Hal apapun sebenarnya, apabila dilakukan dengan berlebihan maka itu menjadi hal yang tidak baik. Sehingga, apabila Kamu sudah mengetahui manfaat dari makanan pedas, tetapi bukan berarti dapat memaksa diri untuk memakan-makanan yang pedas secara berlebihan.

Untuk itu, Kamu tetap perlu membatasi dalam mengkonsumsi yang namanya makan pedas seperti cabai. Karena apabila Kamu justru mengkonsumsi makanan pedas seperti Cabai atau sambal dalam jumlah yang terlalu banyak dari seharusnya, maka ada beberapa akibat buruk yang ditimbulkan karenanya.

Bahaya konsumsi makanan pedas secara berlebihan

1. Asam lambung. Makanan pedas ini jika masuk ke dalam tubuh terlalu banyak, akan merusak dinding lambung. Itu karena jenis makanan pedas merupakan kombinasi dari zat asam. Sehingga dengan banyak asam yang masuk ke dalam tubuh (atau tepatnya perut), akan merusak organ dinding lambung.

2. Sakit maag akut. Makanan pedas dapat mengakibatkan penyakit model maag, beberapa reaksi yang muncul seperti muntah, mual-mual, diare.

3. Sakit tukak lambung. Makanan pedas juga bisa memicu masalah pada tukak lambung, dimana tanda-tanda dari penyakit tukak lambung yaitu perut rasanya seperti terbakar, dan juga ada rasa mual-mual yang timbul

4. Gangguan insomnia. Dimana makanan yang pedas dapat memberikan resiko seseorang sulit tidur pada malam hari.

5. Membuat badan kurus. Pada sebuah penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan di Purdue University, bahwa para sukarelawan yang diteliti, diberi konsumsi cabai selama enam minggu. Mengonsumsi cabai merah akan meningkatkan suhu tubuh, dan membakar kalori. Sehingga konsumsi cabai berlebihan akan membuat tubuh terlalu kurus. 

6. Mengkonsumsi terlalu banyak cabai atau makanan pedas juga dapat memicu rasa sakit kepala.

7. Makan cabai atau makanan pedas berlebihan mengakibatkan masalah saat buang air besar (BAB) berupa rasa panas dan perih di dubur.